Penguatan Layanan Informasi Komunikasi Publik

Dilihat: 550 kali
Kamis, 09 Juli 2020

Sebagian yang menjadi persoalan belakangan ini dalam layanan informasi dan komunikasi antara lain semakin tidak terjaminnya kepastian informasi yang diterima oleh publik atas informasi yang beredar lewat media internet terlebih lewat media sosial.

Begitu cepat dan mudahnya penyebaran sebuah informasi tanpa jaminan atas kualitas informasi tersebut melahirkan ledakan lalu lintas informasi yang didalamnya tidak sedikit mengandung bias, bahkan keliru, atau apa yang lebih akrab dikenal dengan hoaks.

Tingginya jumlah aduan dari publik yang mempertanyakan kebenaran sebuah informasi yang beredar, menunjukkan bahwa perlunya sebuah jaminan atas kualitas informasi yang beredar di masyarakat dalam bentuk penyampaian klarifikasi.

Bahkan, dari sekian aduan informasi yang diterima oleh Jabar Saber Hoaks (sebuah unit kerja penanganan hoaks Diskominfo Jabar), hanya sedikit yang informasi aduan mengandung kebenaran, selebihnya informasi keliru atau hoaks (yang itu artinya perlu klarifikasi), yang dalam turunannya cukup beragam, mulai dari isi yang salah, antara judul dan isi salah, sampai pada informasi yang menyesatkan (mislead).

Hari ini teknologi informasi memudahkan kita untuk melakukan apapun, termasuk melakukan rekayasa informasi, dalam berbagai cara dan sifatnya, manipulasi, fabrikasi, meniru-niru, dan tak kalah gawat, menyebarkanya dengan berbagai macam pilihan saluran atau kanal.

Hari ini, dalam lalu lintas hoaks, kekuatan jari dan pikiran tidak hanya menyesatkan, namun menjadi harimau yang mengancam ketenangan dan kepastian.

Intensitas aduan yang cukup tinggi tersebut, juga menunjukkan kesadaran publik-sekaligus menjadi potensi sikap yang harus ditanam-kembangkan, dalam mengkonfirmasi sebuah informasi dan kebutuhan klarifikasi informasi.

Potensi inilah yang perlu kiranya ke depan perlu dilakukan kolaborasi jejaring komunitas atau kelompok yang teroganisir, terstrutuktur, serta terukur.

Tidak sedikit grup atau komunitas media sosial yang aktif dengan beragam segmen, rumpun, dan tema, memiliki solidaritas dan kohesi sosial yang kuat, cenderung berifat nirlaba namun loyal dan dedikatif, yang disana memiliki kepedulian dan kepekaan menyampaikan informasi domestik, peristiwa, atau hal lainnya, yang terkadang tingkat kecepatannya lebih cepat dan aktual dari media berita resmi lainnya.

Kolaborasi jejaring apa yang perlu dilakukan dengan komunitas tersebut antara lain membangun kerja bersama tujuan membiasakan sikap dan prilaku konfirmasi dan klarifikasi terhadap informasi (snd).